Lukisan The Scream karya Edvard Munch adalah salah satu mahakarya seni paling ikonik dalam sejarah. Dengan sosok berwajah ketakutan yang menutup telinga di latar langit yang berwarna oranye mencolok, lukisan ini telah menjadi simbol kegelisahan dan kecemasan manusia modern.
Namun, apa sebenarnya makna di balik lukisan The Scream? Apakah ini merupakan ekspresi dari pengalaman pribadi Munch, atau ada pesan mendalam yang ingin disampaikan? Dalam artikel ini, Telluridegallery akan mengulas interpretasi, inspirasi, dan teori menarik tentang salah satu karya seni paling terkenal sepanjang masa.
1. Sejarah dan Latar Belakang Lukisan The Scream
1.1 Kapan dan Bagaimana The Scream Diciptakan?
Lukisan The Scream pertama kali dibuat oleh Edvard Munch pada tahun 1893 sebagai bagian dari rangkaian lukisan bertajuk The Frieze of Life, yang mengeksplorasi tema cinta, kecemasan, dan kematian.
Lukisan ini memiliki beberapa versi, di antaranya:
✔ Versi pertama (1893) – Lukisan asli dengan cat minyak di atas kanvas.
✔ Versi kedua (1895) – Menggunakan pastel, yang kemudian dilelang dengan harga lebih dari $119 juta pada tahun 2012.
✔ Litografi (1895) – Digunakan untuk membuat salinan cetak yang tersebar di seluruh dunia.
1.2 Inspirasi Munch dalam Membuat The Scream
Munch menuliskan dalam catatannya bahwa inspirasi lukisan ini berasal dari pengalaman pribadinya:
“Saya sedang berjalan-jalan dengan dua teman saya, lalu matahari terbenam, tiba-tiba langit berubah menjadi merah darah. Saya berhenti, merasa lelah, dan bersandar ke pagar. Saya melihat ke atas, dan awan merah seperti api menyelimuti langit. Saya merasakan jeritan yang tak terdengar menembus alam.”
Ungkapan ini menunjukkan bahwa The Scream bukan sekadar lukisan biasa, tetapi sebuah ekspresi ketakutan dan kecemasan yang mendalam.
2. Makna dan Interpretasi Lukisan The Scream
2.1 Simbolisme Warna dalam The Scream
Salah satu aspek paling mencolok dalam lukisan ini adalah penggunaan warna yang intens:
✔ Langit merah oranye – Melambangkan kekacauan, bahaya, atau emosi yang kuat. Beberapa teori menyebutkan bahwa ini bisa dipengaruhi oleh letusan gunung Krakatau tahun 1883, yang menciptakan langit merah di seluruh dunia.
✔ Sosok pucat berwajah ketakutan – Mewakili perasaan panik, kecemasan, dan teror eksistensial.
✔ Dua sosok di latar belakang – Dapat diartikan sebagai kehidupan sosial yang tetap berjalan, sementara sosok utama terjebak dalam dunia ketakutan.
2.2 Siapakah Sosok dalam Lukisan Ini?
Banyak yang bertanya, siapa sebenarnya sosok dalam The Scream?
✔ Beberapa teori menyatakan bahwa itu adalah Edvard Munch sendiri, yang mengekspresikan kondisi mentalnya.
✔ Ada juga yang berpendapat bahwa sosok ini bukan manusia, melainkan sebuah representasi dari jiwa yang menjerit dalam ketakutan eksistensial.
3. Teori dan Misteri di Balik The Scream
3.1 Pengaruh Psikologi dan Mental Munch
Edvard Munch diketahui memiliki kesehatan mental yang tidak stabil, yang sering ia gambarkan dalam lukisan-lukisannya. Masa kecilnya dipenuhi dengan tragedi, di mana ibu dan saudara perempuannya meninggal akibat TBC.
✔ The Scream dianggap sebagai refleksi dari rasa takut dan kesedihan yang mendalam.
✔ Beberapa pakar seni juga mengaitkan lukisan ini dengan gangguan kecemasan dan depresi yang dialami oleh Munch.
3.2 Apakah The Scream Terinspirasi dari Mumi Peru?
Salah satu teori menarik menyebutkan bahwa sosok dalam The Scream terinspirasi dari mumi Chachapoya dari Peru, yang ditemukan di museum Paris. Mumi tersebut memiliki pose yang menyerupai sosok dalam lukisan, dengan ekspresi wajah yang mengerikan..
✔ Munch pernah berkunjung ke museum tempat mumi ini dipamerkan sebelum melukis The Scream.
✔ Beberapa sejarawan seni percaya bahwa ia bisa saja terinspirasi dari cara tubuh mumi itu mengekspresikan ketakutan dan kepanikan.
4. Dampak dan Warisan The Scream
4.1 The Scream dalam Budaya Populer
Lukisan ini telah menjadi salah satu ikon seni paling terkenal di dunia. Berbagai referensi terhadap The Scream bisa ditemukan di:
✔ Film dan animasi – Seperti The Simpsons, Home Alone, dan Scream (1996) yang menggunakan wajah serupa untuk topeng karakter antagonisnya.
✔ Musik dan iklan – Banyak band dan perusahaan yang menggunakan gambar ini sebagai bagian dari branding mereka.
4.2 Pencurian Lukisan The Scream
Lukisan ini pernah dicuri dua kali:
✔ 1994 – Versi asli dicuri dari Galeri Nasional Norwegia. Berhasil ditemukan setelah beberapa bulan.
✔ 2004 – Versi pastel dicuri dari Museum Munch di Oslo. Berhasil dikembalikan dua tahun kemudian.
Kesimpulan: The Scream, Ekspresi Ketakutan yang Abadi
Lukisan The Scream lebih dari sekadar gambar seseorang berteriak. Ini adalah simbol kecemasan manusia, pengalaman eksistensial, dan refleksi dari emosi terdalam yang dirasakan oleh banyak orang.
Fakta Menarik tentang The Scream:
✔ Merupakan salah satu lukisan termahal di dunia yang terjual seharga $119 juta.
✔ Memiliki berbagai versi yang dibuat oleh Munch dalam teknik yang berbeda.
✔ Tetap menjadi sumber inspirasi dalam seni, film, dan budaya populer hingga saat ini.
Lukisan ini membuktikan bahwa seni memiliki kekuatan untuk menangkap perasaan manusia secara universal, dan mungkin inilah alasan mengapa The Scream masih terus dipelajari dan dikagumi hingga saat ini.